Ghassan Kanafani — Kebun Jeruk Masygul

Ketika kami bertolak dari Jaffra ke Acre, tiada tragedi pada keberangkatan kami. Kami sama seperti siapa saja yang pergi menghabiskan festival musiman tiap tahun di kota lain. Waktu kami di Acre berlalu sebagaimana biasanya, tanpa suatu sial apa pun. Saat itu aku masih muda, dan oleh karenanya barangkali aku menikmati hari-hari itu sebab mereka tak… Lanjutkan membaca Ghassan Kanafani — Kebun Jeruk Masygul

Moacyr Scliar — Lima Anarkis

Agen rahasia Raja Igor XV telah menangkap lima anarkis. "Kan kuberi pelajaran para haram-jadah itu," kata raja kepada pers. Kelima orang dikurung dalam sel penjara yang sama: Louis Halm, tiga-puluh-dua, si biang keladi; Ruiz Agostin, tiga-puluh-delapan, ayah dari enam orang anak; Georges Pompeu, dua-puluh-tiga, satu-satunya putra seorang janda; Miro Levin, dua-puluh-empat, si intelektuil di komplotan,… Lanjutkan membaca Moacyr Scliar — Lima Anarkis

Louise Glück — Perihal Realisme

Amat mungkin aku tak akan pernah mempunyai pemahaman akurat soal apa yang disebut realisme sebab aku, sebagai pembaca, tak membedakan antara realisme dan fantasi. Bacaan paling awalku ialah mitologi Yunani. Sebagaimana doaku, tak ada yang terhapus, melainkan macamnya bertambah. Pertama buku-buku Oz. Lalu biografi, buku-buku how-to semasa kecilku. Bagaimana kiat menjadi Madame Curie. Bagaimana kiat… Lanjutkan membaca Louise Glück — Perihal Realisme

Mikhail Zoshchenko — Kemelaratan

Menurutmu apa, kawan-kawanku, kata paling mutakhir saat ini? Kata paling mutakhir saat ini ialah, tentu saja, "elektrifikasi." Aku tak akan membantah—itu hal hebat, menerangi Rusia Soviet. Walaupun begitu, ia memiliki sisi buruknya juga. Bukan berarti itu makan banyak biaya. Bukan. Tak lebih berharga dari uang. Bukan itu yang kubicarakan. Maksudku begini. Aku tinggal, Kisanak, di… Lanjutkan membaca Mikhail Zoshchenko — Kemelaratan

Ludmilla Petrushevskya – Pembalasan

Sekali waktu hiduplah seorang wanita yang membenci tetangganya—Ibu tunggal bersama seorang bocah kecil. Seraya anak itu tumbuh dan belajar merangkak, wanita itu terkadang menaruh panci berisi air mendidih di lorong apartemen, atau sewadah penuh pemutih, atau ia menebar sekotak penuh jarum di teras. Ibu malang itu tak mencurigai apa pun—gadis kecilnya belum mulai belajar berjalan,… Lanjutkan membaca Ludmilla Petrushevskya – Pembalasan

Ludmilla Petrushevskaya – Lengan Terkutuk

Semasa perang, sang kolonel beroleh surat dari istrinya. Ia begitu merindukannya, terangnya, dan mungkinkah lakinya pulang menemuinya karena ia khawatir ia akan mati jika tak jumpa dengannya. Sang kolonel segera mengajukan cuti, dan kebetulan beberapa hari sebelumnya ia dianugerahi medali, ia diberi izin tiga hari. Ia beroleh pesawat pulang, tapi persis satu jam sebelum kedatangannya,… Lanjutkan membaca Ludmilla Petrushevskaya – Lengan Terkutuk

The Arabian Nights – Lelaki Melarat yang Kembali Kaya Melalui Mimpi

Sekali waktu di Bagdad hiduplah seorang lelaki kaya raya yang kehilangan semua hartanya dan menjadi sangat miskin, sehingga ia hanya bisa menghidupi dirinya dengan kerja berlebih. Suatu malam, ia berbaring untuk tidur, sedih dan sakit hati, dan melihat dalam mimpi, seseorang yang berkata kepadanya, "Peruntunganmu ada di Kairo; pergilah ke sana dan carilah." Jadi ia… Lanjutkan membaca The Arabian Nights – Lelaki Melarat yang Kembali Kaya Melalui Mimpi

Anton Chekhov – Kematian Seorang Pegawai

Suatu senja yang bagus, pegawai kantor yang tak kalah bagus, Ivan Dmitrich Cherviakov1 sedang duduk di bangku deretan kedua, menonton The Bells of Corneville2 melalui kacamata opera. Ia menonton dan merasakan dirinya pada puncak kebahagiaan. Tapi tiba-tiba ... "tapi tiba-tiba" ini sering terjadi dalam cerita-cerita. Sang penulis benar: hidup ini sangat penuh hal tak terduga!… Lanjutkan membaca Anton Chekhov – Kematian Seorang Pegawai